STAI Yapata Al-Jawami

Arah Baru Diplomasi Indonesia, Prabowo Tetapkan Peta Jalan Global

Prabowo

Prabowo

Analisis mendalam manuver diplomatik Presiden Prabowo yang menandai era baru kebijakan luar negeri Indonesia, berfokus pada implikasi strategis di panggung global pasca lawatan kenegaraan bersejarahnya.

Kurang dari setahun masa jabatannya, Presiden Prabowo Subianto tidak membuang waktu untuk melakukan manuver diplomatik yang agresif dan terukur. Lawatan kenegaraan marathon yang dilakukannya sepanjang paruh pertama Juli 2025 ke empat negara strategis—Arab Saudi, Brasil, Belgia, dan Prancis—bukan sekadar kunjungan seremonial, melainkan sebuah penegasan kuat atas arah baru kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinannya.

Safari diplomatik ini menandai pergeseran dari pendekatan tradisional menuju postur yang lebih proaktif di panggung dunia. Jika sebelumnya Indonesia dikenal dengan kebijakan bebas-aktif yang cenderung menjaga jarak aman, kini Presiden Prabowo tampaknya sedang meredefinisi ulang filosofi tersebut menjadi “bebas-proaktif”. Ia secara aktif menjemput bola, mendatangi pusat-pusat kekuatan global untuk mengartikulasikan kepentingan nasional secara langsung dan tegas.

Pilihan negara tujuan sangat merefleksikan visi strategis Prabowo. Dimulai dari Arab Saudi, ia tidak hanya mengamankan investasi raksasa senilai USD 27 miliar dan kerja sama pertahanan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pemimpin di dunia Islam dengan kesepakatan konkret seperti pembangunan kampung haji. Langkah ini mengukuhkan pengaruh Indonesia di Timur Tengah, sekaligus menjadi jembatan dialog untuk isu krusial seperti Palestina.

Selanjutnya, kehadiran Prabowo di KTT BRICS di Brasil mengirimkan sinyal jelas bahwa Indonesia siap bermain di liga ekonomi negara-negara berkembang paling berpengaruh. Ini adalah langkah strategis untuk diversifikasi kemitraan ekonomi, mengurangi ketergantungan pada blok kekuatan tradisional.

Puncaknya terjadi di Eropa. Lawatan ke Belgia berhasil meruntuhkan tembok proteksionisme Uni Eropa dengan meloloskan penurunan tarif ekspor menjadi 0% dan kemudahan visa Schengen bagi WNI. Ini adalah kemenangan diplomasi ekonomi yang dampaknya akan langsung dirasakan oleh pelaku usaha dan masyarakat. Kehadiran Prabowo sebagai tamu kehormatan di perayaan Bastille Day Prancis menjadi klimaks simbolis, sebuah pengakuan dari salah satu kekuatan utama Eropa atas peran dan posisi strategis Indonesia di bawah kepemimpinan baru.

Secara keseluruhan, lawatan ini bukan hanya tentang angka investasi atau jumlah kesepakatan. Ini adalah tentang Prabowo yang menggunakan latar belakang pertahanan dan ketegasannya untuk membangun citra Indonesia sebagai negara yang tidak bisa lagi dipandang sebelah mata. Ia memproyeksikan kekuatan, kepastian, dan visi jangka panjang, menetapkan fondasi yang kokoh bagi Indonesia untuk menjadi pemain utama dalam konstelasi politik dan ekonomi global. Dunia kini melihat cetak biru kebijakan luar negeri pemerintahan Prabowo, dan pesannya jelas: Indonesia telah tiba di panggung utama.

Exit mobile version